Senin, Juni 22, 2009

Mencari Ide Menulis

“Ayo lagi ngapain!”
“Uts, jangan ganggu aku lagi cari ide nih!”

Cari ide itu tidak harus bersemedi seperti seorang pertapa. Kalau Anda tahu, ide itu ada di mana-mana. Mulai dari tempat tidur, kamar mandi, meja makan, di jalan, trotoar, halte bus, pasar, sekolah, kampus, kantor dan di mana saja, pasti si ide itu sedang lengang-lenggang kangkung. Ayo, tangkap dia segera waktu Anda melihatnya sepintas!

Bagaimana cara menangkap si ide itu? Lihainya minta ampun dan sulit dikenali.

Mudah saja menanggakap si ide itu, asal kamu tahu caranya. Nah, pada kesempatan ini kita akan membincangkan teknik mencari lalu menangkap si ide itu.

Tips satu, pikirkan hal yang paling aneh ketika Anda melihat hal yang biasa. Waktu sarapan Anda mungkin sudah biasa melihat segelas susu, sepiring nasi goreng, roti, buah segar atau yang lainnya. Coba pikirkan kalau Anda sedang dijamu oleh seorang nenek sihir yang jahat, apa yang terhidang di meja sarapan pagi Anda? Ide aneh pasti akan muncul di kepala Anda.
Tips dua, lawan kebiasaan umum yang lazim dan membosankan. Anda mungkin sudah biasa melihat tukang sapu jalanan yang berpakaian kuning-kuning dan agak kumal. Andaikan tukang sapu itu memakai dasi dan jas, seperti apa ceritanya?

Tips tiga, pertanyakan hal-hal remeh yang tidak pernah ditanyakan oleh orang. Pertanyaan yang paling konyol terkadang paling berkesan dan memancing si ide nongol.

Tips empat, banyak membaca sangat mambantu Anda untuk mencari sebuah ide. Apalagi kalau tulisan Anda itu berbau fiksi ilmiah yang butuh data-data penunjang. Biasanya pengetahuan tentang astronomi, psikologi, ilmu falak, meta-fisika sering mengundang ide-ide unik dan aneh. Membaca buku-buku yang bertema aneh juga dapat memancing ide-ide baru yang tak kalah anehnya.

Tips lima, sering-sering cuci mata dan suka pertualangan. Cuci mata di sini bukan mejeng atau kelayapan di mol tanpa tujuan. Tapi buat sebuah perjalanan khusus dan ada misi yang harus Anda capai. Menaklukkan puncak Merapi, lintas alam, heking, camping, atau kegiatan out door lainnya sangat memungkinkan bagi Anda menemukan ide.
Kita lanjutkan tips mencari ide, dan ini lebih praktis dari pembahasan kita yang terdahulu.

Tips enam, tidur yang cukup atau istirahat yang tepat. Siapa bilang kalau tidur hanya sekedar ngorok? Kalau Anda tahu, mimpi pun merupakan pintu bagi datangnya sebuah ide. Kebiasaan yang bagus sering-sering menyelipkan buku saku di bawah bantal. Pas Anda terbangun dari mimpi, langsung catat pengalaman seru dalam mimpi Anda itu. Hal-hal yang mengagumkan sering kali ditampilkan dalam mimpi.

Tips tujuh, jalan pagi atau jalan sore-sore bisa juga sebagai jalur lintasan ide. Asal saja Anda bisa menikmati aktivitas santai itu. Terkadang membiarkan sebuah masalah mengendap dalam pikiran Anda, tiba-tiba datang sebuah ide cemerlang untuk mengatasinya.

Tips delapan, sebaiknya Anda membuat acara piknik akhir bulan atau minimalnya sekali tiga bulan. Berpesiar ke luar kota atau daerah pelosok bisa melahirkan ide-ide alternatif yang mengagumkan. Kisah-kisah perjalanan sering lahir dari seringnya penulis berpelisiran ke daerah-daerah asing nan jauh.

Tips sembilan, kalau Anda lagi bete dan suntuk, jangan telan obat tidur! Tapi lakukan hobi yang paling Anda sukai. Saya suka melakukan hal aneh kalau sedang suntuk, yakni masak atau membuat bubur. Melakukan hal yang kita senangi dapat memberikan imunitas dari rasa suntuk. Pada akhirnya ide-ide baru lahir begitu segar dan menggairahkan.

Tips sepuluh, biasakan merenung. Merenung itu bukan bertapa mengosongkan pikiran. Tapi ajaklah pikiran Anda berdialog. Dia akan begitu akrab dengan Anda lalu menceritakan semuanya kepada Anda, dan itu sangat membantu Anda untuk menemukan ide-ide baru.

Tips sebelas, tuliskan segera setelah Anda menemukan si ide itu!
Sekali lagi saya tekankan, ide itu sangat dekat dengan diri Anda dan ada di mana-mana. Kalau tidak bisa saya katakan, bahwa diri Anda adalah ide bagi Anda. Tahu ‘kan apa maksudnya?


* tulisan by: Joni L. Effendi judul asli "menangkap ide"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar