Minggu, November 28, 2010

School Story #1 "Siswa Kode"

School Story chapter 1: Siswa Kode

Pagi itu tak begitu terik. Jam masih menunjukkan jam tujuh kurang lima menit. Kelas sudah hampir penuh. Namun seperti biasa masih ramai. Maklum, belum ada satu gurupun yang menjenguk kelas kami yang kebetulan berada di pojok jauh. Jadwal pagi itu harusnya kimia. Dan untungnya tak ada tugas ataupun PR, kami pun santai.

Seiring bergulirnya waktu kelas kami masih riuh. Beberapa diantara kami sibuk mengobrol. Yang lain pun tak kalah, masih ada yang berlarian. Mungkin masa kecilnya kurang bahagia. Tapi apa peduliku? Tidak ada sama sekali. Aku masih saja duduk di bangku palng depan. Tepat berhadapan dengan meja guru. Enak tidak enak memang itu jatahku.

Untung saja teman sebangkuku cukup unik. Tak ayal beberapa guru dibuat ketawa akan kekonyolannya. Sugiarto namanya. Hebatnya, ia mampu akrab dengan siapaun, siswa, guru dan yang lainnya. Tapi terkadang kalau bertampang serius malah menakutkan. Entahlah, aku juga agak ngeri sebenarnya. Mungkin karena terlalu lebay. ah, never mind!

Jam sudah pukul 07.10 sudah seharusnya kami mendapat pengajaran untuk pagi ini. Oh my God! ternyata masih ada satu teman kami yang belum tampak batang hidungnya. Mukhlisin. Kemanakah engkau? Masih di terminalkah? Hati-hati kawan bila kamu sering telat bisa terkena sanksi akumulasi point. Yang tetu saja akan "indah" pada waktunya.

Benar saja, sesaat kemudian datanglah guru matematika yang juga wali kelas kami. Bu Ari kustami, walau background pendidikannya adalah kimia namun ditugaskan mengajar matematika. Agak janggal juga sich. Pernah suatu ketika, Bu Ari sedang begitu kurang sehat. Kebetulan pula paginya minum obat. Sehingga saat mengajar agak ngelantur. Untung saja, jagoan matematika kelas kami cepat tanggap.

Sedikit tentang kawanku yang luar biasa ini. Namanya Joni, anak seorang nelayan. Mungkin untuk tahu seperti apa dia sudah tidak mungkin lagi. Ia sudah terbaring dalam tenang. Boleh dibilang, Joni itu "Lintang" dalam karyanya Andrea Hirata, Laskar Pelangi. Kawan semoga engkau mendapat tempat yang terbaik di sisiNya. Doa kami selalu.

Setibanya Bu Ari di kelas kami, tentu bukan karena salah jadwal sehingga beliau masuk. Namun ada satu pengumuman yang sangat menyenangkan hati. Hari itu, kami harus belajar di rumah. Tentu tidak lain kita pulang gasik. Kontan kami bersorak serempak. Yess!!

Pada saat itu juga, pintu diketuk. "Assalamu'alaykum... maaf Bu, saya terlambat.."
Kelas kami tambah ricuh. Mukhlisin akhirnya tiba di kelas. Belum sempat Bu Ari menjawab dan mempersilahkan dia duduk. Bergema celetukan diantara kami. "Nggo ngapa kowe mangkat shin? bali baelah prei ikih..."
Hahaha... kami pun terbahak.

Kejadian seperti itu di kels 1F, kelasku, tak hanya terjadi sekali dua kali saja. Namun terus berulang. Setiap teman kami yang satu itu datang terlambat, dan Bu Ari muncul di kelas. Saat itu juga kami semua tahu "Hari ini pulang gasik!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar